• Beranda
  • Belajar Islam
  • Hukum Islam
  • Kisah Islam
    • Hikmatus Salaf
  • Tokoh Islam
    • Tadarus Pemikiran Iqbal
  • Kolom
  • Buku & Kitab
    • Kimiya-yi Saadat
  • Penerbitan
  • Privat
    • Al-Qur’an
    • Bahasa Arab
    • Video Kajian
  • Tentang
    • Kirim Tulisan
    • Kontak
    • Portofolio
    • Redaksi
Afkaruna.id
Beragama dengan Akhlak
Tokoh Islam

Tadarus Pemikiran Iqbal (1): Rekonstruksi Pemikiran Religius dalam Islam

oleh Nur Hayati Aida Mei 2, 2020
ditulis oleh Nur Hayati Aida Mei 2, 2020 1.475 views

Muhammad Iqbal memberikan kritik pada argumen filsafat Skolastik yang menyatakan eksistensi Tuhan. Iqbal menilai bahwa kosmologi, teleologi, dan ontologi merupakan argumen rentan terhadap kritik serta menunjukkan kedangkalan pengalaman. Lebih jauh, Iqbal menguraikan bahwa argumen kosmologi tidak cukup kuat untuk menjadi argumen adanya Tuhan, pasalnya argumen yang diajukan pada dasarnya mencoba mencapai sesuatu yang terbatas justru dengan menolak yang terbatas. Sesuatu yang tak terbatas dicapai dengan mengoposisikan yang terbatas adalah ketakterbatasan palsu. Tidak menerangkan dirinya sendiri atau menerangkan sesuatu yang terbatas sebagai lawan dari sesuatu yang tak terbatas. Ketakterbatasan sebenarnya, bagi Iqbal, tidak perlu menyisihkan sesuatu yang terbatas untuk mengesahkan yang tak terbatas.

Sama halnya dengan argumen teleologi, bagi Iqbal tidak lebih baik dari argumen kosmologi. Argumen teleologi dibantah Iqbal dengan mengatakan bahwa analogi yang digunakan dalam teleologi sama sekali tidak tepat. Analogi kerja antara tukang dengan fenomena alam, tukang tak dapat mengerjakan rencananya tanpa terlebih dahulu memilih serta memisahkan bahannya dan situasi-situasi alamiah bahan-bahan tersebut, sedangkan alam membentuk suatu sistem dari bagian-bagian yang seluruhnya interdependen. Bagi Iqbal, proses alam tidak analog dengan kerja seorang arsitek.

Argumen ontologi yang disandarkan pada argumen Descartes, yang menyatakan bahwa untuk menyatakan suatu atribut (sifat) terletak dalam kodrat atau dalam konsep tentang suatu benda, adalah sama dengan mengatakan atribut tersebut benar bagi benda itu, dan bahwa atribut itu memang benar-benar ada padanya. Sifat wujud yang merupakan keharusan, bisa jadi ada di dalam kodrat atau konsep tentang Tuhan, karena itu ada benarnya untuk menegaskan bahwa sifat wujud yang merupakan keharusan itu memang benar-benar ada pada Tuhan, Tuhan itu ada. Iqbal menyanggah argumen itu dengan mengatakan bahwa gagasan tentang adanya sesuatu bukan satu-satunya bukti bahwa sesuatu itu ada secara objektif.

Menggugat Supremasi Akal

Iqbal sendiri memberikan alternatif lain untuk menyatakan eksistensi Tuhan. Iqbal menunjukkan bukti eksistensi Tuhan dengan argumen pengalaman religius atau intuisi, dengan metode ini pula Iqbal sedang melakukan perlawanan pada pemikir modern yang terlalu membesar-besarkan peranan akal, dan mengabaikan peranan intuisi atau dalam hal yang lebih dalam, peranan agama. Dalam pembuktian Tuhan, para pemikir saat itu amat dipengaruhi oleh kemajuan alam materialis, hasil kemajuan ilmu pengetahuan modern, sehingga mengingkari nilai-nilai intuisi (cinta) serta pengalaman religius (Sayyidin:1981). Hal ini juga yang diungkapkan oleh Bergson bahwa hanya manusialah makhluk satu-satunya yang memilki akal untuk menghadapi kehidupannya; bahwa kecerdasan, komunitas (masyarakat) dan bahasa membuat manusia berbeda dengan hewan. Akan tetapi, gambaran dunia yang diterima oleh manusia lewat inteleknya belum lengkap, karena hanya menunjukkan lapisan luarnya saja.

Iqbal tidak pernah mengingkari kesahihan akal dalam mencapai kebenaran, Iqbal ingin menekankan kebenaran intuisi juga dalam perjalanan mencapai kebenaran. Selain itu, Iqbal juga ingin menegaskan bahwa realitas yang diketahui melalui pengetahuan indrawi memiliki makna lebih dalam dari yang terlihat dan yang terpikirkan, dan cara untuk mengetahui itu lewat metode intuisi.

Intuisi yang ditawarkan oleh Iqbal adalah penawar dari kegelisahan Immanuel Kant dan Imam Al-Ghazali. Kant, menurut Iqbal, sesuai dengan prinsip-prinsipnya sendiri, tak dapat menguatkan mungkinnya pengetahuan Tuhan. Lalu, masih menurut Iqbal, Al-Ghazali sesudah tak mendapat harapan mengurai dengan pikiran, ia pindah ke tasawuf, dan di situlah ia mendapatkan kepuasan terhadap agama. Kant tidak puas dengan agama dan menggantinya dengan filsafat, serta menganggap Tuhan bukanlah termasuk pengetahuan, karena pengetahuan hanya bisa ditemui dengan jalan indrawi. Sedangan Al-Ghazali kecewa dengan filsafat dan menawarkan tasawuf, di mana Tuhan bisa ditemui dengan jalan mistis. Bagi Al-Ghazali, sulit rasanya bagi pikiran yang terbatas untuk dapat memahami yang tak terbatas. Bagi Iqbal, persoalan yang dihadapi kedua tokoh tersebut bisa dijembatani, yaitu meyakini bahwa pengalaman religius sebagai sebuah pengetahuan kebenaran, meskipun tanpa campur tangan indrawi.

Intuisi atau pengalaman religius, menurut Iqbal, sama sahihnya dengan pengalaman indrawi sebagai alat untuk mencapai kebenaran. Bagi Iqbal, alat untuk memperoleh kebenaran tidaklah tunggal dan hanya monopoli indrawi saja. (Pengalaman) Intuisi bagi Iqbal sama konkretnya dengan pengalaman indrawi, keduanya sama-sama memiliki kebenaran, meskipun intuisi tidak dapat diikuti kembali jejaknya melalui cerapan indra.

Penyunting: Achmad Fathurrohman


Selama Ramadhan, Afkaruna.id akan menerbitkan serial Tadarus Pemikiran Iqbal ditulis oleh Nur Hayati Aida yang tayang tiap hari Ahad.

FilsafatImam Al-GhazaliImmanuel KantMuhammad IqbalPemikiran IslamTadarus Pemikiran IqbalTasawuf
0 komentar
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
Nur Hayati Aida

Santri yang tak kunjung khatam membaca al-Quran

sebelumnya
Kimiya-yi Sa’adat (3): Hati, Raja bagi Seluruh Tubuh
sesudahnya
Lelaki Miskin yang Menolak Kaya di Hadapan Rasulullah Saw.

You may also like

Imam Ali, Masjid, dan Fragmen Sejarah yang Belum...

Februari 17, 2023

Imam Abu Haris Al-Muhasibi: Founder Ilmu Tasawuf

Juli 15, 2021

Tadarus Pemikiran Iqbal (4): Manusia Sempurna dan Dunia...

Juni 26, 2020

Tadarus Pemikiran Iqbal (3): Ada Iqbal di Kepala...

Mei 16, 2020

Amin al-Khuli dan Aspek Sastrawi Al-Quran

Mei 12, 2020

Tadarus Pemikiran Iqbal (2): Pesan untuk Bangsa Timur

Mei 9, 2020

Rifa’ah Tahtawi: Sang Pejuang Pendidikan untuk Perempuan

Mei 5, 2020

Abu Hayyan At-Tauhidi: Peletak Dasar Konsep Jiwa Imam...

Januari 15, 2020

Dari Nushrat al-Amin sampai Bint Syathi’: Inilah Para...

Oktober 16, 2019

Imam an-Nasafi, Ulama Besar yang Tak Banyak Dikenal

Agustus 14, 2019

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Tulisan Terbaru

  • Angka: Tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja
  • Berebut Wacana Childfree, Childless, dan Childcare
  • Islam Mendukung Perempuan Berkarier di Ruang Publik
  • Imam Ali, Masjid, dan Fragmen Sejarah yang Belum Diketahui
  • Marāh Labīd: Kitab Tafsir dari Arab dengan Cita Rasa Nusantara

Tulisan Populer

  • 1

    Al-Fiqh Al-Akbar: Kitab Akidah Karya Imam Abu Hanifah

    April 29, 2020
  • 2

    Perjalanan Menuntut Ilmu Imam Asy-Syadzili: Diusir Guru Tiga Kali Hingga Lahirnya Thariqah Syadziliyah

    September 15, 2019
  • 3

    Faishal al-Tafriqah: Karya Imam al-Ghazali yang Mendedahkan Takfirisme

    Oktober 30, 2019
  • 4

    Imam an-Nasafi, Ulama Besar yang Tak Banyak Dikenal

    Agustus 14, 2019
  • 5

    Sayidina Ali dan Cara(nya) Membela Tuhan

    Juni 28, 2019

Kategori

  • Belajar Islam
  • Buku & Kitab
  • Hukum Islam
  • Kisah Islam
  • Kolom
  • Penerbitan
  • Tokoh Islam
  • Uncategorized

Afkaruna.id didirikan untuk menyediakan bacaan berkualitas yang diulas secara mendalam. Kami fokus mengulas konten akhlak dan kisah Islam, karena wilayah ini merupakan titik temu berbagai pemikiran. Dan kami selalu percaya, akhlak ada di atas ilmu dan melampaui sekat-sekat golongan, mazhab, dan kelas sosial.

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Email
Footer Logo

Villa Pasirwangi Blok C33, Bandung
@2019 Copyright Afkaruna.id. All Right Reserved. Redaksi.


Back To Top
Afkaruna.id
  • Beranda
  • Belajar Islam
  • Hukum Islam
  • Kisah Islam
    • Hikmatus Salaf
  • Tokoh Islam
    • Tadarus Pemikiran Iqbal
  • Kolom
  • Buku & Kitab
    • Kimiya-yi Saadat
  • Penerbitan
  • Privat
    • Al-Qur’an
    • Bahasa Arab
    • Video Kajian
  • Tentang
    • Kirim Tulisan
    • Kontak
    • Portofolio
    • Redaksi