-Satu-
Hadis riwayat Imam Muslim, Ibn Majah, dan Imam Ahmad. Derajat hadis ini adalah shahih.
Rasulullah bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Barang siapa berbuat kebaikan, baginya sepuluh kebaikan serupa dan (boleh jadi) Aku tambah. Dan barang siapa berbuat keburukan, balasannya satu keburukan dan (bisa jadi) Aku ampuni. Siapa mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Barang siapa mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Siapa mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berlari. Siapa menemui-Ku dengan membawa kesalahan hampir (sebesar) bumi, tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Ku, Aku temui dia dengan (memberinya) ampunan sebesar itu.”
-Dua-
Hadis riwayat Imam Muslim. Derajat hadis ini shahih.
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw., beliau bersabda, “ Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Rahmat-Ku mendahului murka-Ku’.”
-Tiga-
Hadis riwayat Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Tirmidzi. Derajat hadis ini shahih.
Dari Abu Hurairah r.a.bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Allah berfirman (kepada para malaikat): ‘Apabila hamba-Ku hendak berbuat suatu kejahatan, jangan kalian catat kejahatan itu atasnya sampai ia benar-benar melakukannya. Jika ia telah benar-benar melakukannya, catatlah dengan setimpal. Dan jika ia meninggalkannya demi Aku, maka catatlah untuknya satu kebaikan. Sedangkan apabila ia hendak berbuat suatu kebaikan, lalu tidak melakukannya, catatlah untuknya satu kebaikan. Namun jika ia melakukannya, maka catatlah untuknya dengan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat’.”
-Empat-
Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Nasai. Derajat hadis ini shahih.
Dari Abu Hurairah r.a.bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Allah berfirman: ‘Apabila hamba-Ku senang bertemu dengan-Ku, Aku pun senang bertemu dengannya. Dan apabila dia tidak sudi bertemu Aku, Aku pun tak sudi bertemu dengannya’.”
-Lima-
Hadis riwayat Imam Muslim. Derajat hadis ini shahih.
Dari Abu Mas’ud r.a., ia menuturkan: Rasulullah Saw. bersabda, “Ada seseorang yang hidup sebelum kalian dihisab. Ternyata tidak ada kebaikan apa pun padanya, selain memberi kemudahan (kepada orang lain) ketika ia berinteraksi dengan manusia. Ia selalu menyuruh anak-anaknya agar memaafkan orang yang mempersulit. Allah Azza wa Jallaberfirman: ‘Aku lebih berhak dengan itu darinya. Berilah dia pemaafan’.”