• Beranda
  • Belajar Islam
  • Hukum Islam
  • Kisah Islam
    • Hikmatus Salaf
  • Tokoh Islam
    • Tadarus Pemikiran Iqbal
  • Kolom
  • Buku & Kitab
    • Kimiya-yi Saadat
  • Penerbitan
  • Privat
    • Al-Qur’an
    • Bahasa Arab
    • Video Kajian
  • Tentang
    • Kirim Tulisan
    • Kontak
    • Portofolio
    • Redaksi
Afkaruna.id
Beragama dengan Akhlak
Belajar IslamKisah IslamTokoh Islam

Imam Ali, Masjid, dan Fragmen Sejarah yang Belum Diketahui

oleh Achmad Fathurrohman Februari 17, 2023
ditulis oleh Achmad Fathurrohman Februari 17, 2023 93 views

Keimanan seseorang patut ekuivalen dengan amal shaleh. Layak ada jejak atas keimanan seorang hamba. Manusia beriman seyogyanya mampu menghadirkan kebaikan-kebaikan hidup. Beramal shaleh berarti mengiktiarkan yang terbaik dan memberikan potensi terbaik yang kita miliki untuk kemaslahatan diri dan orang lain.

Dalam catatan ini, Penulis ingin mengelaborasikan hal kecil yang bisa dimulai untuk beramal shalih yaitu dengan mendatangi “rumah Allah”. Terkadang banyak orang yang senang dengan tujuan yang besar, tetapi lalai dengan hal kecil yang perlu konsisten dilakukan. Kalau kita melihat sejarah, Rasulullah Saw. menjadikan masjid sebagai pusat segala. Masjid menjadi tempat berkumpul, belajar, merefresh diri, kaderisasi, mendekatkan diri kepada Allah, dll.

Allah Swt. memberikan penilaian bagi orang yang hadir di masjid Allah adalah orang-orang yang beriman:

إِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمۡ يَخۡشَ إِلَّا ٱللَّهَۖ فَعَسَىٰٓ أُوْلَٰٓئِكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ 

“Hanya yang memakmurkan (meramaikan, mengisi, membangun) masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah [9]: 18)

Rasulullah Saw. memberikan warta gembira, bahwa ada tujuh golongan yang mendapatkan perlindungan Allah Swt. ketika tidak ada perlindungan yang bisa diandalkan kecuali proteksi dari Allah Swt. Bagi orang yang melekatkan hatinya ke masjid. Dalam Hadis Muttafaq Alaih yang diriwayatkan Abu Hurairah:

“Ada tujuh golongan yang akan Allah lindungi pada Hari Kiamat, di hari yang tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya…seseorang yang hatinya selalu melekat dengan masjid…”

Dalam sejarah Islam, ada salah satu tokoh besar yang menghabiskan seluruh hidupnya melekat dengan masjid. Bahkan dia dilahirkan di Masjid al-Haram, di dalam Kakbah. Sebelum melahirkan bayi tersebut, ibundanya yang bernama Fathimah binti Asad, thawaf mengelilingi Kakbah. Bayi mungil nan lucu tersebut diberi nama Ali bin Abi Thalib. Peristiwa ini terjadi di Bulan Rajab, direkam dengan sangat indah oleh Imam Hakim (321 H) dalam Kitab Al-Mustadrak. Setelah kanak-kanak, Ali bin Abi Thalib tumbuh dalam pengasuhan kakak sepupunya, yaitu Rasulullah Saw. seorang pengasuh, pendidik, pemberi tarbiyah, dan pencipta lingkungan terbaik.

Ketika Ali bin Abi Thalib berusia 20an tahun, Rasulullah Saw. diperintahkan untuk Hijrah ke Madinah. Rasulullah Saw. meminta Ali bin Abi Thalib untuk tidur di ranjangnya karena Nabi mengetahui akan ada 40 orang pembunuh bayaran terbaik dari 40 suku yang bersiap membunuh Nabi Saw. Mereka bersiap menunggu Nabi keluar rumah ketika fajar terbit. Dengan penuh keimanan, Ali bin Abi Thalib bersedia menggantikan Rasulullah Saw. dengan taruhan nyawa.

Lalu Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. Hijrah ke Madinah, menyusul Rasulullah Saw. Ketika sampai di Madinah yang pertama kali dibangun bersama Rasulullah Saw. adalah Masjid Nabawi. Dan beliau selalu dekat dengan Rasulullah Saw. bahkan rumahnya di sebelah rumah Nabi, lagi-lagi melekat dengan Masjid Nabawi. Dia selalu membersamai Nabi Saw. dalam segala aktifitas termasuk Perang Badar dan Khandaq. Saat pertempuran Badar yang sangat fenomenal, Ali menjadi salah satu sahabat yang diutus Nabi untuk memulai pertempuran dengan maju satu lawan satu melawan kafir Quraisy sebelum terjadi pertempuran terbuka.

Ketika Imam Ali r.a. memasuki usia matang, beliau diangkat menjadi khalifah. Dengan mengemban kepemimpinan umat dia memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke Kufah. Hal pertama yang dilakukan dalam perpindahannya yaitu mendirikan masjid. Dengan tangannya dia turut membangun  masjid dan mengarsiteki rumahnya agar melekat dengan Masjid Kufah. Saat itu masjid menjadi pusat seluruh aktifitas komunitas persaudaraan Muslim.

Fase terakhir hidup Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. pun di dalam masjid. Beliau syahid dibunuh Ibnu Muljam saat sujud. Pembunuh tahu bahwa tidak akan mampu membunuh Ali ketika berhadapan satu lawan satu. Dia tahu, ketika Sayyidina Ali sholat, terputus segala urusan duniawi, tidak memikirkan apa pun di luar shalatnya, hanya fokus kepada Allah Swt. Pedang yang tertancap di punggung tidak mengalihkan munajatnya. Ruhnya pergi meninggalkan jasad ketika Shalat Subuh bulan Ramadhan. Seluruh hidup Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. berawal dan berakhir di masjid.

Ini bukanlah kebetulan, ketika seseorang bisa melangkahkan kakinya ke masjid adalah suatu anugerah. Karena hanya hati yang diberi cahaya iman yang bisa melangkahkan kakinya dan hatinya masuk ke dalam masjid. Semoga kisah Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. ini menginspirasi kita semua. Pastikan diri kita mengunjungi masjid walau hanya beberapa kali dalam sepekan. Walau tidak bisa mengikuti seluruh aspek minimal bisa sedikit menirunya.

ان لم تكون مثلَهم فتشبهو

 ان تشبُّهاَ بكِرامِ فلاَحُ

“Kalau kita tidak bisa sepertinya, maka tirulah.

Karena meniru orang mulia adalah mulia.”

Betul hari ini banyak masjid yang jauh dari cita ideal. Namun, bukan berarti menjadi alasan untuk meninggalkan, bukan? Dengan semangat amal shaleh, kita perkuat bangunan ruhani spiritual masjid tidak hanya bangunan fisik materiel saja. Kita kembalikan masjid sebagaimana fungsi awalnya sebagai tempat bersujud para hamba, berbisik di bumi dan didengar di langit. Sepertinya mudah diucapkan, tetapi sulit untuk direalisasikan bukan? []

ALI BIN ABU THALIBIslamMASJID
0 komentar
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
Achmad Fathurrohman

Pemimpin Redaksi Afkaruna.id

sebelumnya
Marāh Labīd: Kitab Tafsir dari Arab dengan Cita Rasa Nusantara
sesudahnya
Islam Mendukung Perempuan Berkarier di Ruang Publik

You may also like

Islam Mendukung Perempuan Berkarier di Ruang Publik

Februari 24, 2023

Dilema Mualaf: Urgensi Madrasah Mualaf di Indonesia

April 24, 2022

Imam Abu Haris Al-Muhasibi: Founder Ilmu Tasawuf

Juli 15, 2021

Tadarus Pemikiran Iqbal (4): Manusia Sempurna dan Dunia...

Juni 26, 2020

Dihina tapi Mendoakan Kebaikan, Dialah Panglima Khalifah Ali...

Mei 18, 2020

Tadarus Pemikiran Iqbal (3): Ada Iqbal di Kepala...

Mei 16, 2020

Kisah Perempuan Qur’ani: tidak Berbicara kecuali Ayat Al-Qur’an

Mei 14, 2020

Amin al-Khuli dan Aspek Sastrawi Al-Quran

Mei 12, 2020

Adab Islam Memperlakukan Pekerja

Mei 10, 2020

Tadarus Pemikiran Iqbal (2): Pesan untuk Bangsa Timur

Mei 9, 2020

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Tulisan Terbaru

  • Islam Mendukung Perempuan Berkarier di Ruang Publik
  • Imam Ali, Masjid, dan Fragmen Sejarah yang Belum Diketahui
  • Marāh Labīd: Kitab Tafsir dari Arab dengan Cita Rasa Nusantara
  • Dilema Mualaf: Urgensi Madrasah Mualaf di Indonesia
  • Menjadi Feminis Muslim

Tulisan Populer

  • 1

    Al-Fiqh Al-Akbar: Kitab Akidah Karya Imam Abu Hanifah

    April 29, 2020
  • 2

    Perjalanan Menuntut Ilmu Imam Asy-Syadzili: Diusir Guru Tiga Kali Hingga Lahirnya Thariqah Syadziliyah

    September 15, 2019
  • 3

    Faishal al-Tafriqah: Karya Imam al-Ghazali yang Mendedahkan Takfirisme

    Oktober 30, 2019
  • 4

    Imam an-Nasafi, Ulama Besar yang Tak Banyak Dikenal

    Agustus 14, 2019
  • 5

    Sayidina Ali dan Cara(nya) Membela Tuhan

    Juni 28, 2019

Kategori

  • Belajar Islam
  • Buku & Kitab
  • Hukum Islam
  • Kisah Islam
  • Kolom
  • Penerbitan
  • Tokoh Islam

Afkaruna.id didirikan untuk menyediakan bacaan berkualitas yang diulas secara mendalam. Kami fokus mengulas konten akhlak dan kisah Islam, karena wilayah ini merupakan titik temu berbagai pemikiran. Dan kami selalu percaya, akhlak ada di atas ilmu dan melampaui sekat-sekat golongan, mazhab, dan kelas sosial.

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Email
Footer Logo

Villa Pasirwangi Blok C33, Bandung
@2019 Copyright Afkaruna.id. All Right Reserved. Redaksi.


Back To Top
Afkaruna.id
  • Beranda
  • Belajar Islam
  • Hukum Islam
  • Kisah Islam
    • Hikmatus Salaf
  • Tokoh Islam
    • Tadarus Pemikiran Iqbal
  • Kolom
  • Buku & Kitab
    • Kimiya-yi Saadat
  • Penerbitan
  • Privat
    • Al-Qur’an
    • Bahasa Arab
    • Video Kajian
  • Tentang
    • Kirim Tulisan
    • Kontak
    • Portofolio
    • Redaksi