Mengkritisi Isu-isu Perempuan dengan Adil melalui Antologi Esai Karya Inisiator Lingkar Ngaji KGI

oleh Wike Atol Jannah
19 views
Mengkritisi Isu Isu Perempuan Dengan Adil Melalui Antologi Esai Karya Inisiator Lingkar Ngaji Kgi
  • Judul: Nalar Kritis Muslimah: Refleksi atas Keperempuanan, Kemanusiaan, dan Keislaman
  • Penulis: Dr. Nur Rofiah, Bil, Uzm.
  • Penerbit: Afkaruna.id
  • Tebal Buku: xiii + 223 halaman
  • Tahun Terbit: 2020, Cetakan 1
  • Genre: Pemikiran Islam

Tidak lagi menjadi rahasia umum bahwa akhir-akhir ini topik mengenai perempuan ramai diperbincangkan, baik yang bersifat positif maupun negatif. Sebagai korban, pelaku, hingga sebagai pihak yang tidak berbeda jauh dengan keduanya. Dalam situasi ini, apa yang seharusnya dikampanyekan? Tentu pola pikir yang harus dibenahi. Membaca beragam peristiwa, wacana, hingga isu yang paling fundamental dengan menggunakan nalar kritis adalah salah satu solusinya.

Dengan buku bercover abu-abu, menggunakan bahasa yang santai, renyah, namun tetap menyentuh hingga ke njeru ati, buku ini pantas dimiliki dan dipahami, terutama oleh perempuan. Buku ini merangkum kumpulan caption panjang dari WA, IG, FB, hingga Twitter milik penulis, Ibu Nur Rofiah. Melalui narasinya, pembaca diajak untuk membaca ulang berbagai peristiwa dengan merefleksikan isu-isu penting secara kritis, sehingga dapat menghasilkan solusi yang maslahat.

Perempuan dan laki-laki sama-sama manusia—tidak kurang, tidak lebih. Mereka adalah makhluk ciptaan Allah yang dilengkapi akal dan hati. Artinya, dalam berpikir dan berperilaku, keduanya seharusnya sama-sama menggunakan nalar yang kritis. Prinsip ini mengarahkan pada keseimbangan antara berpikir dan bertindak: berpikir sebelum bertindak, tetapi tidak terlalu lama sehingga menghambat tindakan. Dengan pendekatan ini, berbagai permasalahan yang menyangkut perempuan dan laki-laki, baik atas nama kemanusiaan maupun keislaman, dapat disikapi dengan lebih bijaksana.

Buku terbitan Afkaruna ini menegaskan bahwa tauhid adalah inti dari solusi untuk berbagai masalah. Subbab “Memahami yang Transenden” membahas urgensi keimanan sebagai pintu gerbang utama agar manusia mampu bersikap moderat dan adil. Tauhid, sebagai titik tolak pembebasan manusia, menjadi kata kunci yang sering diulang dalam buku ini. Dengan memahami dan mengimplementasikan tauhid, seseorang tidak akan mudah menjadikan selain Allah sebagai “tuhan.” Misalnya, sebelum Islam, perempuan dianggap sepenuhnya milik laki-laki. Islam hadir untuk menghapus praktik ini, sebab hanya Allah yang pantas menjadi Tuhan.

Manusia, baik laki-laki maupun perempuan, hanyalah khalifah fil ardh, bukan tuhan yang berhak berkuasa mutlak. Tugas mereka adalah menyembah Allah dan berbuat baik kepada sesama (takwa). Tauhid, iman, dan takwa sering diulang dalam buku ini sebagai landasan penting. Dengan keimanan yang tinggi, akan dihasilkan ketakwaan yang penuh.

“Aku bermanfaat, maka aku ada.” Pesan ini, yang disampaikan Ibu Nur Rofiah dalam buku ini, memberikan lampu hijau bagi semua cita-cita manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Buku ini mengingatkan pembaca pada konsep kesetaraan yang telah Islam gaungkan sejak awal kehadirannya.

Kesan terakhir, buku ini unik karena pemilihan judul esainya yang menarik, menjadi daya tarik untuk dibaca. Buku ini sangat direkomendasikan, terutama bagi Muslimah yang ingin menjadi kritis. Dari dasar hingga isu-isu mendalam, semuanya disajikan dengan refleksi yang menginspirasi. Selamat membaca!

Wike Atol Jannah

Wike Atol Jannah

Santri rumahan yang sedang nyantri dimana-mana, termasuk di sela-sala kata dalam buku pengantar tidur.

You may also like

Leave a Comment